Senin, 04 Agustus 2008

Festival Budaya Melayu

Tarian multi etnis yang dimainkan oleh dua puluh orang yang berasal dari etnis Melayu, Dayak, dan Tionghoa mengawali acara pembukaan Festival Budaya Melayu Kalimantan Barat (FSBM-KB) 2008 hari ini (21/07) yang dilaksanakan di halaman kantor Bupati Sanggau.
Langkah gemulai tarian Melayu yang dipadu dengan rentak dinamis tarian Dayak dan Tionghoa menghasilkan sebuah demonstrasi seni tari yang tidak saja indah tetapi juga kaya makna. Tarian itu menunjukkan betapa keanekaragaman jika dirajut dengan baik akan menjadi indah dan bermanfaat bagi keberlangsungan hidup umat manusia.

FSBM-KB V yang dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat ini, menurut ketua panitia FSBM-KB H. Muhammad Natsir HS., BA. dihadiri oleh empatbelas perwakilan Majlis Adat Budaya Melayu (MABM) kabupaten-kota se Kalbar, yaitu: Sanggau (20 orang), Sekadau (160 orang), Sintang (100 orang), Kapuas Hulu (85 orang), Melawi (110 orang), Landak (45 orang), Kota Pontianak (80 orang), Singkawang (80 orang), Sambas (60 orang), Bengkayang (85 orang), Kabupaten Pontianak (175 kontingen), Kubu Raya (70 orang), Kayong Utara (85 orang), dan Ketapang (120 orang). Hadir juga raja-raja yang ada di Kalimantan Barat, seperti raja Kraton Almukarromah Sintang, Ismahayana Landak, Paku Surya Negara Sanggau, Kubu Raya, dan raja Sambas yang masih berusia 11 Tahun.

Selain itu, juga dihadiri oleh para penggiat budaya Melayu dari Melaka, Brunei Darussalam, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bangka-Belitung, para pejabat pemerintahan se-Kalimantan Barat, Pemangku Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) Mahyudin Al Mudra, SH. MM, humas BKPBM Yuhastina Sinaro, dan perwakilan etnis Dayak, Madura, Minangkabau, dan Tionghoa.

Dalam akhir kata sambutannya, Natsir berharap agar FSBM-KB yang diikuti oleh sekitar 1250 peserta ini dapat menjadi media pengembangan budaya Melayu dan juga jembatan semua etnis yang ada di Kalimantan Barat untuk menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai.

Sedangkan ketua Majlis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat (MABMKB) H. Abang Imien Thaha dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan FBMKB harus dijadikan momentum untuk melestarikan, mengembangkan, meningkatkan kualitas budaya Melayu. Dengan cara demikian, budaya Melayu akan terjaga kelestariannya dan dapat menjadi modal untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat Kalimantan Barat melalui pariwisata.

Kesuksesan acara ini, menurut Abang Imien, tidak lepas dari kerja keras para panitia dan peran media yang telah membantu tersosialisasikannya acara ini. Oleh karennya, secara khusus Abang Imien mengucapkan terimaksih kepada MelayuOnline.com yang telah mensosialisasikan FSBM-KB ke seluruh penjuru dunia

0 komentar:

Posting Komentar

Makasih dah Kasi Komen ...