Senin, 04 Agustus 2008

Festival Budaya Melayu 2

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, melalui instansi terkait komit untuk terus mendorong dan memberdayakan potensi budaya. Maksudnya agar tetap lestari dan terus berkembang serta dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Sebagai wujud kepedulian itu, mulai tahun 2007 lalu, Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat telah dimasukan ke dalam Calendar of Event Kebudayaan Pariwisata Daerah,” tegas Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH, ketika membuka festival seni yang digelar Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar, Senin (21/7) lalu di Sanggau.

Hal itu dilakukan, menurut Gubernur Cornelis, sebagai salah satu upaya menyukseskan Visit Indonesia Year 2008 dan Tahun Kunjungan Kalbar 2010. Itu juga untuk implementasi konkrit dari kebijakan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono, yang telah mencanangkan tahun 2005 dan tahun 2006 sebagai Tahun Seni Budaya Nusantara.

Gubernur Kalbar menambahhkan, dengan cara mengenal, mengetahui dan memahami budaya Melayu, yang merupakan bagian integral dari budaya nasional, diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta, rasa kebersamaan, rasa saling memiliki dan saling menghargai.

“Mengingat besarnya pengaruh dan peranan penyelenggaraan festival seni budaya terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diharapkan mampu menumbuhkan tekad dan semangat kita semua untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat,” papar Cornelis.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Kalbar juga menggelar atraksi lain bernuansa kesenian dan kebudayaan, diantaranya Festival Budaya Bumi Khatulistiwa (FBBK) yang digelar secara rutin dua tahun sekali, Biasanya dilaksanakan minggu ketiga September. Namun untuk pelaksanaan FBBK IX tahun 2009 nanti, akan dimajukan minggu ketiga bulan ketiga. “Ini karena pada bulan September 2009 bertepatan dengan bulan suci Ramadhan,” terang Gubernur.

Selain itu, secara rutin juga digelar Event Gawai Dayak, Cap Go Meh, Robok-robok dan lainnya. “Berkat usaha yang sudah dilakukan, telah memberikan hasil cukup menggembirakan terhadap peningkatan gairah masyarakat untuk berkreasi di bidang seni dan budaya serta peningkatan arus kunjungan wisatawan,” papar Gubernur lagi.

Perlu disadari, dalam mempercepat laju pembangunan di bidang kepariwisataan di daerah Kalbar, masih dihadapkan beberapa masalah. Antara lain, masih banyak objek wisata yang sulit dijangkau, karena jaraknya jauh dari perkotaan. Belum tersedianya jalur transportasi dan infrastruktur yang representatif. Selain itu, masih terbatasnya kemampuan dalam mengelola manajemen pertunjukan. Serta belum banyak pihak swasta yang tertarik untuk menanamkan investasinya di bidang ini.

Untuk itu, Gubernur mengimbau seluruh komponen masyarakat Kalbar dan para pengusaha nasional bersama-sama membangun dan mengembangkan industri pariwisata daerah. “Keberhasilan pembangunan di bidang pariwisata, sangat mungkin untuk diraih,” tegas Cornelis.

Sumber : Pontianak Post Online

3 komentar:

Anonim mengatakan...

kalau perlu semua jenis permainan rakyat melayu ditampilkan dan dipertandingkan, ok coy

Anonim mengatakan...

Wah makin mantap jak blog tuk ju .. :D

Anonim mengatakan...

harus sering2 nich acara diadakan..
supaya budaya diindonesi slalu dpt dilestarikan

Posting Komentar

Makasih dah Kasi Komen ...